Tanaman kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu komoditas perkebunan unggulan karena memiliki permintaan yang besar di kalangan industri. Jenis kakao yang paling banyak ditanam untuk tujuan produksi secara besar-besaran yaitu:
- Jenis Criollo, mutu bijinya sangat baik, buahnya berwarna merah atau hijau, kulit buah tipis dan Iunak, biji berbentuk bulat telur dan besar dengan kotiledon berwarna putih pada waktu basah.
- Jenis Forastero, mutu biji sedang, buahnya berwarna hijau, kulit buah tebal, biji tipis atau gepeng, kotiledon berwarna ungu pada waktu basah.
- Jenis Trinitario, merupakan hibrida dari Criollo dan Forastero secara alami. Buahnya berwarna hijau atau merah, bentuknya bermacam-macam demikian pula bijinya.
Kakao memiliki nilai ekonomi yang tinggi sehingga perlu dipertahankan bahkan ditingkatkan produksi dan kualitasnya. Salah satunya tengan teknologi pemupukan berimbang, baik dengan pupuk yang diberikan Iewat akar ataupun penggunaan pupuk pelengkap yang diberikan Iewat daun.
Plant Catalyst 2006 merupakan pupuk pelengkap yang berfungsi untuk melengkapi kebutuhan tanaman akan unsur hara esensial yang relatif sudah tidak tersedia Iagi di dalam tanah maupun pupuk lain. Plant Catalyst 2006 juga berfungsi Sebagai katalisator untuk mengefektifkan pemakaian unsur hara makro sehingga produktivitas tanaman tinggi.
SYARAT TUMBUH TANAMAN KAKAO
Iklim
Curah hujan : 1500-2000 mm/tahun
Suhu : 15-30 oC
Kelembaban : > 80%
Intensives sitar matahari : 50 - 80%
Tanah
Ketinggian tempat : 0 -800 m dpl
PH : 5,5- 6,5
Kedalaman solum : 1,5 m
Tekstur : Lempung Berliat
A. Pembibitan
Pembuatan Persemaian
- Penyiapan lahan. Areal penanaman dibersihkan
- Buatlah bedengan 1,5x15 m, lapisi bagian atasnya dengan pasir setebal 5-10 cm, lalu dinaungi.
- Benih diletakkan/ditancapkan dengan posisi bagian mata dari benih berada dibawah, jarak semai 2,5x5 cm.
- Pemeliharaan persemaian. Bedengan ditutup dengan daun-daun ilalang kering dan disiram 2 kali sehari (pagi dan sore hari).
Pembuatan media pembibitan
- Media pembibitan.
Campuran tanah + pupuk kandang + pasir (2:1:1), dimasukkan dalam poly bag.
- Media pembibitan disiram air sampai jenuh.
- Tempat pembibitan dilengkapi dengan naungan.
Pemindahan dan pemeliharaan bibit
- Setelah 4-5 hari di persemaian dan benih sudah berkecambah, segera pindahkan ke poly bag.
- Siram 2 kali sehari (pagi dan sore).
- Pemupukan bibit.
2 gram ZA/bibit atau 1 gram Urea/bibit diuling setiap 14 hari sekali sampai bibit berumur 3 bulan.
- Bibit dapat dipindah ke lapang saat berumur 4-5 bulan atau jumlah daun sudah mencapai 20-24 lembar.
- Kebutuhan bibit kakao untuk jarak tanam 3x3 m adalah 1250 batang/ha.
Penanaman
Penyiapan Lahan
Saluran drainage primer, sekunder dan tersier dibangun menurut keadaan Iapangan.
Pohon Pelindung
a. Pohon pelindung sementara, diperlukan pads masa tanaman kakao masih berumur muda (belum berproduksi), ditanam 6 bulan sebelum tanam kakao, biasanya pohon turi atau pohon pisang.
b. Pohon pelindung tetap, dipertahankan keberadaannya sepanjang hidup tanaman kakao, ditanam 1 tahun sebelum penanaman kakao, jarak tanam 6x3 m, biasanya Iamtoro atau dadap.
Mengajir dan melubang
- Jarak tanam 3x3 m, ukuran lubang tanam 40x40x40 cm atau 60x60x60 cm.
- Lubang tanam dibuat 2-3 bulan sebelum penanaman kakao. Lubang dipupuk dengan urea 200 g + TSP 100 g + Plant Catalyst 2006 20 g per lubang, berikan 2 minggu sebelum penanaman. Lubang ditutup kembali dengan tanah yang dicampur dengan pupuk kandang.
Penanaman
- Waktu tanam pada awal musim hujan, dengan cara menyayat poly bag. Usahakan agar media bibit tidak pecah lalu dimasukkan kedalam lubang dan ditimbun.
Pemeliharaan
Penyiangan atau pengendalian gulma
- Pada tanaman yang masih muda (belum berproduksi), penyiangan dilakukan setiap satu bulan sekali.
- Pada panamas kakao yang sudah berproduksi, pengendalian gulma dapat dilakukan dengan cara cabut, terutama di sekitar batang tanaman kakao.
Pemangkasan
1. Pemangkasan tanaman kakao
a. Pemangkasan bentuk pada umur 8-12 bulan, dengan cara membuang cabang yang Iemah/tunas
air, cabang yang dipelihara 3-4 cabang, dilakukan 2-3 minggu sekali.
b. Pemangkasan pemeliharaan dilakukan setiap saat dengan membuang tunas-tunas air,
cabang-cabang yang saling melintang dan tindih menindih.
c. Pemangkasan produksi dilakukan dengan mengurangi kelebatan daun.
2. Pemangkasan tanaman pelindung
a. Pemangkasan pohon pelindung sementara. Dilakukan setahun sekali, diupayakan tingginya tidak Iebih dari 1,5 m dari tinggi tanaman kakao. Setelah tanaman saling menutup dan pohon pelindung tetap telah berfungsi, maka pelindung sementara dapat ditebang.
b. Pemangkasan pohon pelindung tetap. Cabang yang tumbuh ke samping dipotong dan diusahakan agar pelindung tersebut tidak memiliki cabang yang rendah, atau minimal ketinggian cabangnya 1,5 m di atas tanaman kakao, dilakukan setahun sekali.
Pengendalian hama penyakit
Beberapa jenis hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman kakao antara lain.
Pemetikan hasil
- Tanaman kakao mulai berproduksi pada umur 3 tahun.
- Proses kematangan buah kakao sejak dari penyerbukan berlangsung sekitar 5,5-6 bulan.
Penanganan Pasca Panen
- Buah yang telah terkumpul dipecahkan lalu biji-biji kakao/coklat yang basah disatukan untuk diIakukan Pemeraman sekitar 6 hari agar lendir mudah dilepas.
- Pemilihan (sortir), biji yang baik dipisahkan dari biji yang rusak buahnya, untuk disproses Iebih lanjut.
- Pemeraman (fermentasi), biji coklat basah dimasukkan ke dalam kotak fermentasi, kemudian ditutup dengan karung goni. Suhu dalam tumpukan kakao dipertahankan saat suhu mencapai 40-50 oC selama 72 jam. Tumpukan biji kakao setinggi 75 cm.
- Pengeringan. Akhir pemeraman, kandungan air biji sekitar 50-55%, maka biji-biji tersebut perlu dikeringkan dengan sinar matahari/mesin sampai kadar airnya mencapai 6-7%, sehingga cukup baik untuk disimpan.
No comments:
Post a Comment